Minggu, 05 Juni 2011

ASUHAN KEPERAWATAN SIROSIS HEPATIS

Definisi :
Adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai dengan nodul.

Etiologi :Belum jelas

Faktor penyebab :
•Alkoholik
•Infeksi
•Malnutrisi
•Kongesti
•Dll

Klasifikasi :

1.Morfologi:
a. Mikronoduler – Adanya septa tipis.
b. Makronoduler – Sirosis pasca necrotic.
c. Campuran sirosis mikro dan makro noduler.

2.Fungsional:
a. Kegagalan hati (Keluhan lemah, BB Menurun Dll).
b. Hipertensi portal terjadi :
- Meningkatnya resistensi portal akibat fibrosis.

- Meningkatnya aliran portal akibat distorsi hati.

ANATOMI HATI

berat hati 1500 gram.
Metabolisme hati menghasilkan panas 20 %.
Mendapat peredaran darah dari Arteri hepatica dan Vena porta.
Fungsi hati
-Mensintesa sebagian besar protein plasma, metabolisme Asam amino, Lemak, KH, Alkohol, Obat-obatan dan membuat getah Empedu.
-Menyimpan Vit B 12 untuk kebutuhan selama 1 sampai dengan 3 Tahun dan Vit A, D, E, K.
-Menyimpan Trigliserida sebagai cadangan Energi

Susunan Empedu :
Hati menghasilkan Empedu 1 Liter / hari. Volume ini menyusut 10 sampai dengan 20 % setelah dipekatkan di kandung empedu.
Garam Empedu :
•Asam – asam Empedu yaitu asam Kholat dan Kenodioksikolat disintesa dari kolesterol.
•Sintesa terjadi pada sel hati dengan penggabungan Taurine Garam Na.
•90 % Garam Empedu yang terkonjugasi diserap secara aktif di dalam Ileum dan selanjutnya di bawa ke hati.
•10 % Garam Empedu lolos ke usus besar, lalu dipecah oleh bakteri menjadi Tinja

Manifestasi klinik

Disebakan oleh satu/ lebuh macam kegagalan :
a.Kegagalan parenchim hati
b.Hipertensi portal
c.Enchelopalophaty

Keluhan subyektif :
-tidak ada nafsu makan, mual, perut terasa tidak enak, cepat lelah.
Keluhan awal : Kembung
-Tahap lanjut : Icterus dan urine gelap.

Keluhan Obyektif :
a.Hati – Kadang terasa keras/ tumpul
b.Limpa – Pembesaran pada limpa
c.Perut – Sirkulasi kolateral pada dinding perut dan ascites.
d.Manifestasi ekstra abdominal :
-Spider nervi pada bagian atas
-Eritema palmaris
-Ginekomasti dan atropi testis
-Haemoroid
-Mimisan

Pemeriksaan Laboratorium

Protrombin time memanjang
Kadar albumin rendah
Peningkatan gamma globulin G.
Urobillin feces meningkat (n = 90 – 280 mg/hari).
Urobillin urine meninglkat (n = 0,1 – 1,0 erlich u/dl).
Kadar bilirubin direk dan indirek meningkat.
(Direk n = 0,1 – 0,3 mg/dl. Indirek n = 0,2 – 0,8 mg/dl).

Pemeriksaan penunjang lain :

-Radiologi
-Esofagoskopi
-Ultrasonografi

Prognosis :

a.Adanya ikterik menetap.
b.Ascites refrakter memerlukan diuretic dosis besar.
c.Kadara labumin rendah. /< 2,5 g % (n = 3.2 – 4,5 g %).
d.Orgam hati mengecil.
e.Perdarahan – Varises esophagus.
f.Kesadaran menurun
g.Komplikasi neurologis.
h.Kadar protrombin rendah.
iKadar Na+ darah < 120 meq/l.

Komplikasi
1.Haematemesis – melena
2.Koma hepatic.

Penatalaksanaan :
1.Sirosis hati :
a. Istirahat samapai ada perbaikan ikterus, ascites.
b. Diet rendah protein (DH III).
c. Pemberian antibiotika.
d. Memperbaiki keadaan gizi.
e. Pemberian Roborantia
2.Ascites dan Edema
a.Bed rest , dirt rendah garm 500 mg/hari, cairan dibatasi 1 lt/hari, ukur kadar Elektrolit serum, timbang BB.
b.Kolaborasi Spirolakton 100 mg/ hari, KCL 50 mg/hari.
c.Dalam pemberian diuretic harus hati-hati untuk keadaan hipokalemi.

Tidak ada komentar: